Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search
Journal : ZOO INDONESIA

ETHOGRAM PERILAKU ALAMI INDIVIDU TIKUS SAWAH (Rattus argentiventer Robinson and Kloss, 1916) DALAM LABORATORIUM Anggara, Agus Wahyana; Solihin, Dedy Duryadi; Manalu, Wasmen; Irzaman, Irzaman
ZOO INDONESIA Vol 24, No 2 (2015): Desember 2015
Publisher : Masyarakat Zoologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perilaku merupakan respons senso-motorik makhluk hidup terhadap beragam stimulus dan fluktuasi kondisi lingkungan. Pengamatan terhadap perilaku alami tikus sawah yang ditangkap dari lapangan dilakukan pada kondisi di dalam laboratorium. Percobaaan bertujuan untuk memetakan dan mendeskripsikan perilaku alami tikus sawah. Hasil percobaan diharapkan dapat menjadi dasar untuk menyusun metode manipulasi perilaku tikus sawah dalam rangka menyusun metode pengendaliannya. Semua aktivitas tikus percobaan dipantau kamera CCTV dan dilakukan pengamatan saksama untuk membuat ethogram. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa aktivitas normal tikus sawah sepanjang periode aktifnya pada malam hari meliputi perilaku keluar-masuk lubang sarang, mengendus, mengawasi, menjelajah, makan dan minum, merawat diri, istirahat, dan menggali tanah. Sebagian besar aktivitas dilakukan pada pukul 17:30-22:00 WIB sehingga dapat dinyatakan bahwa puncak aktivitas tikus sawah berlangsung pada periode petang hari.Kata kunci:aktivitas harian, nokturnal, laboratorium, pengendalian
HABITAT DAN PERBEDAAN UKURAN TUBUH BURUNG KERAKBASI BESAR (Acrocephalus orientalis) PADA AWAL DAN AKHIR MASA MIGRASI DI INDONESIA Haryoko, Tri; Solihin, Dedy Duryadi; Prawiradilaga, Dewi Malia
ZOO INDONESIA Vol 24, No 1 (2015): Juli 2015
Publisher : Masyarakat Zoologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (763.427 KB)

Abstract

Acrocephalus  orientalis termasuk burung migran pengunjung  di Indonesia, yang berbiak di Asia Timur yaitu Siberia Selatan, Mongolia, Cina, Korea dan  Jepang. Penelitian dilakukan di Danau Tempe (Sulawesi Selatan) dan Tanjung Burung (Tangerang, Banten) pada bulan Oktober- Desember 2008 dan Mei-Juli 2009. Penelitian ini bertujuan untuk : 1) menggambarkan tipe  habitat yang digunakan Acrocephalus orientalis 2) menjelaskan perbedaan  ukuran tubuh pada awal dan akhir masa migrasi di Indonesia.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa Danau Tempe dan Tanjung Burung merupakan wilayah di Indonesia yang menjadi  tempat singgah dan tujuan migrasi. Selama waktu penelitian sebanyak 256 ekor  burung Acrocephalus orientalis yang berkunjung pada kedua daerah tersebut berhasil ditangkap dan dilepaskan kembali. Jumlah burung yang tertangkap pada awal musim migrasi adalah 152 ekor dan pada akhir migrasi 104 ekor. Hasil Analysis of Variance (ANOVA) dengan SPSS 16.0 terhadap ukuran tubuh menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nyata (P<0.05)  antara burung pada awal dan akhir masa migrasi terhadap berat badan, panjang tarsus, panjang ekor, panjang total dan rentang sayap
PERBANDINGAN KARAKTER MERISTIK PADA Varanus salvator macromaculatus Deraniyagala, 1944 DARI POPULASI WILAYAH SUMATERA Setyawatiningsih, Sri Catur; Arida, Evy Ayu; Solihin, Dedy Duryadi; Boediono, Arief; Manalu, Wasmen
ZOO INDONESIA Vol 24, No 2 (2015): Desember 2015
Publisher : Masyarakat Zoologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1060.241 KB)

Abstract

Karakter meristik (hitung sisik) merupakan karakter pendiagnosa dalam mencandra biawak, termasuk Varanus salvator complex. V. s. macromaculatus tersebar paling luas di antara anak jenis Biawak Air sehingga diduga memiliki variasi morfologi. Hal tersebut ditunjukkan adanya ketumpangtindihan hitung sisik V.s. macromaculatus dengan anak jenis lainnya. Maka hitung sisik bukan sebagai karakter pendiagnosa yang mandiri. Oleh karenya digunakan pola warna sebagai karakter pendiagnosa lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan karakter hitung sisik dan pola warna tubuh V.s. macromaculatus asal Pulau Sumatera dan pulau-pulau satelitnya serta Pulau Jawa untuk melihat kekonsistenan dan kemandirian karakter meristik pada anak jenis tersebut. Kami juga mengidentifikasi karakter hitung sisik yang membedakan dua anak jenis, yaitu V.s. macromaculatus dan V.s. bivittatus. Karakter hitung sisik di bagian tengah tubuh (karakter S) dan pola warna tubuh dapat digunakan untuk membedakan populasi Biawak Air asal Pulau Simeulue dengan setiap populasi yang diteliti (populasi asal Pulau Sumatera, Pulau Batam, Pulau Kundur, dan Pulau Jawa). Karakter S bersifat konsisten dan bukan sebagai karakter pendiagnosa mandiri. Hitung sisik di sekitar pangkal ekor (karakter Q) dapat membedakan anak jenis Biawak Air, yaitu V.s. macromaculatus dan V.s. bivittatus dalam penelitian ini.
VOKALISASI BIOAKUSTIK TIKUS SAWAH (RATTUS ARGENTIVENTER ROBINSON AND KLOSS, 1916) PADA RENTANG SUARA TERDENGAR DI AGROEKOSISTEM SAWAH IRIGASI SUKAMANDI, SUBANG, JAWA BARAT Anggara, Agus Wahyana; Solihin, Dedy Duryadi; Manalu, Wasmen; Irzaman, Irzaman
ZOO INDONESIA Vol 23, No 2 (2014): Desember 2014
Publisher : Masyarakat Zoologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indera pendengaran tikus sawah memiliki dua puncak tanggap akustik yaitu pada kisaran suara terdengar (frekuensi 20 Hz â?? 20 KHz) dan ultrasonik (>20 KHz). Kemampuan indera tersebut penting dalam menunjang aktivitas kehidupan tikus sawah sebagai hewan nokturnal. Penelitian eksploratif dilakukan untuk mengumpulkan dan menginventarisasi vokalisasi alami tikus sawah pada rentang suara terdengar dalam kondisi alami di lapangan sepanjang musim tanam padi. Vokalisasi yang diperoleh dimurnikan dan dikarakterisasi menggunakan perangkat lunak Cool Edit Pro 2.1, selanjutnya dibuat databasenya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tikus sawah pada kondisi alami di lapangan tidak setiap saat melantangkan vokalisasi bioakustik sepanjang musim tanam padi. Eksplorasi sepanjang musim tanam padi diperoleh 6 pola vokalisasi bioakustik yang dilantangkan tikus sawah pada saat pengolahan lahan, padi stadia anakan maksimum, bunting, dan berbunga, serta seminggu pascapanen. Vokalisasi bioakustik berdurasi singkat, rata-rata 12,41 detik (0,5-25,1 detik) dengan frekuensi dominan 1-2 kHz yang disertai frekuensi 5-9 kHz selama pelantangan. Taraf intensitas menunjukkan tingkat kebisingan suara berkisar 6,94-93,90 desibel (rata-rata 43,91 dB). Penelitian lanjutan diperlukan untuk mengetahui respon perilaku tikus sawah apabila dipaparkan vokalisasi tersebut.
HABITAT DAN PERBEDAAN UKURAN TUBUH BURUNG KERAKBASI BESAR (Acrocephalus orientalis) PADA AWAL DAN AKHIR MASA MIGRASI DI INDONESIA Tri Haryoko; Dedy Duryadi Solihin; Dewi Malia Prawiradilaga
ZOO INDONESIA Vol 24, No 1 (2015): Juli 2015
Publisher : Masyarakat Zoologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52508/zi.v24i1.422

Abstract

Acrocephalus  orientalis termasuk burung migran pengunjung  di Indonesia, yang berbiak di Asia Timur yaitu Siberia Selatan, Mongolia, Cina, Korea dan  Jepang. Penelitian dilakukan di Danau Tempe (Sulawesi Selatan) dan Tanjung Burung (Tangerang, Banten) pada bulan Oktober- Desember 2008 dan Mei-Juli 2009. Penelitian ini bertujuan untuk : 1) menggambarkan tipe  habitat yang digunakan Acrocephalus orientalis 2) menjelaskan perbedaan  ukuran tubuh pada awal dan akhir masa migrasi di Indonesia.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa Danau Tempe dan Tanjung Burung merupakan wilayah di Indonesia yang menjadi  tempat singgah dan tujuan migrasi. Selama waktu penelitian sebanyak 256 ekor  burung Acrocephalus orientalis yang berkunjung pada kedua daerah tersebut berhasil ditangkap dan dilepaskan kembali. Jumlah burung yang tertangkap pada awal musim migrasi adalah 152 ekor dan pada akhir migrasi 104 ekor. Hasil Analysis of Variance (ANOVA) dengan SPSS 16.0 terhadap ukuran tubuh menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nyata (P<0.05)  antara burung pada awal dan akhir masa migrasi terhadap berat badan, panjang tarsus, panjang ekor, panjang total dan rentang sayap
PERBANDINGAN KARAKTER MERISTIK PADA Varanus salvator macromaculatus Deraniyagala, 1944 DARI POPULASI WILAYAH SUMATERA Sri Catur Setyawatiningsih; Evy Ayu Arida; Dedy Duryadi Solihin; Arief Boediono; Wasmen Manalu
ZOO INDONESIA Vol 24, No 2 (2015): Desember 2015
Publisher : Masyarakat Zoologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52508/zi.v24i2.680

Abstract

Karakter meristik (hitung sisik) merupakan karakter pendiagnosa dalam mencandra biawak, termasuk Varanus salvator complex. V. s. macromaculatus tersebar paling luas di antara anak jenis Biawak Air sehingga diduga memiliki variasi morfologi. Hal tersebut ditunjukkan adanya ketumpangtindihan hitung sisik V.s. macromaculatus dengan anak jenis lainnya. Maka hitung sisik bukan sebagai karakter pendiagnosa yang mandiri. Oleh karenya digunakan pola warna sebagai karakter pendiagnosa lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan karakter hitung sisik dan pola warna tubuh V.s. macromaculatus asal Pulau Sumatera dan pulau-pulau satelitnya serta Pulau Jawa untuk melihat kekonsistenan dan kemandirian karakter meristik pada anak jenis tersebut. Kami juga mengidentifikasi karakter hitung sisik yang membedakan dua anak jenis, yaitu V.s. macromaculatus dan V.s. bivittatus. Karakter hitung sisik di bagian tengah tubuh (karakter S) dan pola warna tubuh dapat digunakan untuk membedakan populasi Biawak Air asal Pulau Simeulue dengan setiap populasi yang diteliti (populasi asal Pulau Sumatera, Pulau Batam, Pulau Kundur, dan Pulau Jawa). Karakter S bersifat konsisten dan bukan sebagai karakter pendiagnosa mandiri. Hitung sisik di sekitar pangkal ekor (karakter Q) dapat membedakan anak jenis Biawak Air, yaitu V.s. macromaculatus dan V.s. bivittatus dalam penelitian ini.
ETHOGRAM PERILAKU ALAMI INDIVIDU TIKUS SAWAH (Rattus argentiventer Robinson and Kloss, 1916) DALAM LABORATORIUM Agus Wahyana Anggara; Dedy Duryadi Solihin; Wasmen Manalu; Irzaman Irzaman
ZOO INDONESIA Vol 24, No 2 (2015): Desember 2015
Publisher : Masyarakat Zoologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52508/zi.v24i2.739

Abstract

Perilaku merupakan respons senso-motorik makhluk hidup terhadap beragam stimulus dan fluktuasi kondisi lingkungan. Pengamatan terhadap perilaku alami tikus sawah telah dilakukan pada kondisi laboratorium. Tikus sawah tersebut ditangkap dari lapangan. Penelitian bertujuan untuk mengungkapkan dan mendeskripsikan perilaku alami tikus sawah. Semua aktivitas tikus percobaan dipantau kamera CCTV dan dilakukan pengamatan saksama untuk membuat ethogram. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa aktivitas normal tikus sawah sepanjang periode aktifnya pada malam hari meliputi perilaku keluar-masuk lubang sarang, mengendus, mengawasi, menjelajah, makan dan minum, merawat diri, istirahat, dan menggali tanah. Sebagian besar aktivitas dilakukan pada pukul 17:30-22:00 WIB sehingga dapat dinyatakan bahwa periode tersebut merupakan waktu puncak aktivitas tikus sawah. Hasil percobaan diharapkan dapat menjadi standar perilaku alami tikus sawah untuk dibandingkan dengan respons tikus uji ketika dipaparkan kembali vokalisasi alaminya. Vokalisasi yang memberikan perbedaan respon perilaku tikus dianggap sebagai suara
VOKALISASI BIOAKUSTIK TIKUS SAWAH (Rattus argentiventer Robinson and Kloss, 1916) PADA RENTANG SUARA TERDENGAR DI AGROEKOSISTEM SAWAH IRIGASI SUKAMANDI, SUBANG, JAWA BARAT Agus Wahyana Anggara; Dedy Duryadi Solihin; Wasmen Manalu; Irzaman Irzaman
ZOO INDONESIA Vol 23, No 2 (2014): Desember 2014
Publisher : Masyarakat Zoologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52508/zi.v23i2.347

Abstract

Co-Authors Abdul Rahman Singkam Achmad - Taher ACHMAD FARAJALLAH Achmad Machmud Achmad Machmud Thohari Achmad Taher Achmad Taher Achmad, Taher Agus Nuryanto Agus Wahyana Anggara Agus Wahyana Anggara Agus Wahyana Anggara, Agus Wahyana Alam Putra Persada Ani Mardiastuti Ani Mardiastuti Ani Suryani Antonius Suwanto dan Meity S. Sinaga . Budi Tjahjono Andi Khaeruni R Any Aryani Ardi Kapahang Arief Boediono Arzyana Sunkar Bahiyah Bahiyah Bambang Purwantara Cece Sumantri CECILIA ANNA SEUMAHU CHRISTIAN HANSJOACHIM SCHULZE D.D. Sastraatmadja DAMAYANTI BUCHORI Dedi . Soedharma Dedi Soedharma DEWI APRI ASTUTI Dewi Elfidasari Dewi Malia Prawiradilaga Dewi Malia Prawiradilaga, Dewi Malia DIAH ISKANDRIATI Diah Iskandriati DIETMAR BLOHM Dodi Nandika Dondin Sajuthi Dwi ASTUTI Dwi Astuti Dwi Sendi Priyono DYAH PERWITASARI -FARAJALLAH Epa Paujiah, Epa EVY AYU ARIDA Evy Ayu Arida Fahma Wijayanti FAHRI FAHRUDIN Findra, Muhammad Nur FUNGKEY HOETAMA Gita Kusuma Rahayu Hadi Allikodra Hadi S Alikodra Hadi S Alikodra HADI SUKADI ALIKODRA HAJRIAL ASWIDINNOOR Handayani Handayani Hari Prayogo Harini Nurcahya Mariandayani Heddy Julistiono HEDDY JULISTIONO Hermanu Triwidodo I Gusti Agung Arta Putra I WAYAN SUANA Ibnu Maryanto Iman Rusmana Irma Shita Arlyza Irzaman, Irzaman Isdradjad Setyobudiandi Ismayati Afifah Jamhari Jamhari Jarulis Jarulis Jarulis Jarulis Jarulis Jarulis Jito Jito Jito Sugardjito Joko Pamungkas Jusmaldi Jusmaldi Kadarwan Soewardi Khustina, Yenny Chusna Khustina, Yenny Chusna Kunio Watanabe Lia Aseptin Murdini Lilik Budi Lilik Budi Prasetyo Lilik Budi Prasetyo Lucia Johana Lambey M F Rahardjo M. F. Rahardjo M. Zairin Junior MARIA BINTANG MF Rahardjo Mustafa Sabri Nastiti Kusumorini NEVIATY PUTRI ZAMANI Niken Subekti Niken TM Pratiwi Nurlisa Butet, Nurlisa Prasetyo Prasetyo Priyono, Siti N. Retno Damayanti Soejoedono RICHARD F GRANT Ridwan Affandi Ridwan Affandi Ridwan Affandi Ridwan Affandi Ridwan Affandi Ridwan Affandi Ridwan Affandi RIDWAN AFFANDI Rini Widayanti Robba Fahrisy Darus ROEDHY POERWANTO Roedy Poerwanto Roedy Poerwanto Roni Koneri Ronny Rachman Noor Roza Elvyra Rudhy Gustiano Rudhy Gustiano Rudhy Gustiano Rudhy Gustiano Rudi Afnan Rudi Tarumingkeng Rudy C Tarumingkeng Safrida Safrida Saroyo Saroyo SATA YOSHIDA SRIE RAHAYU SATRIYAS ILYAS SELA SEPTIMA MARIYA SILMI MARIYA Siti N. Priyono SJAFRIDA MANUWOTO Soaloon Sinaga Soaloon Sinaga Sobir Sobir Sobir Sobir Sobir Sobir Solihin Solihin Sri Catur Setyawatiningsih Sri Catur Setyawatiningsih sri murtini . SRI NINGSIH Sri Sulandari Sri Supraptini Mansjoer Subyakto Subyakto Sugardjito Sugardjito Suharsono Suharsono SULISTIYANI SULISTIYANI Sulistiyani Sulistiyani SULISTIYANI SULISTIYANI Sulistiyani, Sulistiyani Surjono Surjokusumo Syaiful Anwar Syamsul Bachry Tedjo Sukmono Thohari Thohari Tike Sartika Tri Haryoko Tri Haryoko, Tri UUS SAEPULOH UUS SAEPULOH Wasmen Manalu Yuli Wahyu Tri Mulyani YULIN LESTARI Yuni Cahya Endrawati Yus Rusila Noor Yusnarti Yus